Masa Lalu adalah Gambaran Masa Depan
Di mana ada kita, di situlah gambaran kita dalam belantara
Kenapa aku menganggap langit adalah bapakku, karena dia adalah khayalan, dia tidak ada tapi dianggap ada. Dan khayalan itulah yang selama ini membuat aku terus hidup.
Dengan berkhayal, aku merencanakan masa depan
Dengan berkhayal, aku mencari pengetahuan
Dengan berkhayal, aku bersandar pada optimisme
Dengan berkhayal, aku mengharapkan kasih Tuhan
Khayalan tentang sebuah dunia yang damai dan sejahtera, khayalan tentang surga semesta, dan semua khayalan lain yang mungkin di luar jangkauan pikirku sendiri.
Einstein yang adalah seorang anak manusia, telah juga mendobrak alam pikir manusia dengan teori-teorinya, dia adalah manusia gila tapi pintar, manusia pintar tapi gila. Dengan berkhayal pula, aku berharap mewarisi sedikit dari pengetahuannya tentang Tuhan dan semesta.
Itulah khayalan, yang mungkin hanya sebatas angan, tapi jika Tuhan mengijinkan dan manusia besar kemauan, akan terkabulkan.
Tak ada yang mudah di dunia ini tapi........
Tak ada yang tak mungkin