Hawa kekasihku Rinduku telah melelehkan salju dan senyummu melelehkan
kalbu
Pewarna anganku Jangan pernah percaya engkau terbuat dari tulang rusukku
karena itu adalah mimpi kaumku untuk selalu mendominasi hidupmu
Penggoda jiwaku Jangan percaya
begitu saja pada budaya dan agama jika penindasan justru datang dari sana Kebebasanmu adalah juga kebahagiaanku
karena aku tahu kau bisa bertanggung jawab atas kebebasan itu
Jika bumi masih diijinkan berputar
dan jika matahari belum kehabisan bahan bakar aku akan selalu berdampingan denganmu seperti tangan kanan
dan tangan kiri satu ke depan, satu ke belakang satu ke belakang, satu ke depan
Bangkitlah
kekasihku ulurkan tanganmu tuk mereka yang masih terbelenggu oleh poligami, sirkumsisi, seksisme, maskulinisme
oleh tamparan, siulan, nakalnya pandangan, pingitan
Teriaklah pujaanku lawanlah mereka yang membelenggumu
karena siapapun luruh oleh lembutnya suaramu Fisik dan psikis kita berbeda tapi itu bukan alasan untuk
membeda2kan hak2 kita
Bersinarlah wahai bidadariku Masa Patriarki harus diakhiri Matriarki
pun harus dicegah terjadi Kita bersama bukan untuk saling menguasai tetapi saling mengerti dan menyayangi
Perjalanan sejarah bukan "hisstory" tetapi jangan pula "herstory" lebih indah apabila "ourstory"
Amsterdam, 8 Maret 2005 Hari Wanita Internasional
|