Bunda.............
beberapa dimensi membatasi kita
tapi nyanyian ritmismu masih kudengar
menyambut angin musim
gugur
simphony warna daun mengingatkanku
akan hangatnya kasihmu
kata2mu yg sederhana dan lugas
lebih indah dr
soneta2 Shakespeare
mengajariku alif, ba', ta' kehidupan
langkah setapak dari kakimu yang mulai keriput
lebih gemuruh
dari avalanche
menerjang kerasnya hidup
"Sekar pangkur kang winarna
lelabuhan kang kanggo wong ngaurip
olo lan becik puniku
prayoga kawruhana
adat
waton
puniku dipun kadulu
miwah ingkang tata krama
den kaesthi si Yang Ratri"
Nyanyianmu Bunda
kudengar lagi
dalam bahasa Jawamu yg kental
kebenaran memang sederhana Bunda
tapi manusia
sengaja membungkusnya
"Kapati amarsudi
Sudaning hawa lan nafsu
pinesu tapa brata
amemangun
karyenak tyas ing sasama"
Bunda
aku sudah mencoba
puasa jiwa
walau tak sehebat dirimu
ajari aku lagi Bunda
mencintai mereka seperti
mencintai nafasku
adzan bersama alam
tahajud bersama kehidupan
"Wa maa li ahadin 'indahu
min ni'matin tujzaa
illabtighaa'a wajhi rabbihil a'la
walasaufa yardho"
qiraatmu membelai sunyi
sepi bertarung meraih utopia
bertemu wajah-Nya
doakan aku Bunda