Kejadian2 di waktu yang telah berlalu ini bener2 terjadi, bahan ketawaan aja .........ngetawain diri sendiri
yg kadang konyol, kadang lugu, kadang bego, kadang ayam ( eiittt...salah, kadang-kadaaangg kita berjumpa lagi....ah tambah
salah...udah ah simak aja critanya)
Masa Sebelum Masuk SD ======================================================
Waktu kecil, semua orang tua pasti mengharapkan anaknya untuk menjadi orang yang berguna kelak, setiap hari
kalau lagi digendong atau lagi disayang2....sambil dinyanyiin, trus sambil dikasih ASI...( rasanya ASI gimana ya....udah lupa
aku.....but any way ...ibuuuuu.........I miss u so much...u r the best 'n the bravest woman ever...). Waktu itu...duluuuu
sekalee, yg namanya anak kecil slalu sring ditanyain, klo gedhe mo jadi apa....?. Nah jawaban bisa macem2, mulai dari pilot,
presiden, dokter, guru, tukang becak, tukang ledeng, dukun santet, pawang hujan, apa ajalah kesebut. Tapi kalau aku ditanya
mau jadi apa...., aku akan diam seribu bahasa, pertanyaan berat sekali itu buatku, karenaaa....... cita2ku waktu itu adalah
jadi TUHAN kamu jangan ketawa...., ini seriuzzzzzzz cita2ku dulu memang mo jadi TUHAN aku sering menyesal dulu kenapa koq
aku tidak menjadi TUHAN, terus TUHAN alih profesi jadi aku...., sampai lama kelamaan sadar bahwa itu impossible bin musykil
alias ora mungkin. Klo jadi HANTU mungkin masih ada kesempatan kali...wekekekkkk...
================================================================= Masa2 SD (SDN Getas I) ====================================================================
Waktu itu aku berumur 5 tahun, waktu yang tepat untuk pergi ke sekolah TK, dengan semangat ibu membelikan baju, tas, buku,
dan segala keperluan sekolah dan mendaftarkanku di TK. Aku pun seneng sekali, asyik dah...bisa tambah banyak temen. Hari pertama
sekolah...mmhh...banyak wajah2 baru yang gak aku kenal sebelumnya, cuman kenal sama satu temen yang kebetulan masih saudara
jauh...akhirnya ya udah aku ngobrol ama main2 ama dia, sepagian main aku coba nanya ama dia tentang pelajaran yang diberikan
di TK... "Di TK pelajaran sulit2, kamu diajarin nulis, mbaca, nyanyi, pokoknya susah deh.." kata dia... Dapat cerita ini,
aku langsung buru2 pulang tanpa inget lagi bahwa aku udah didaftarin dan dibelikan peralatan untuk sekolah, aku gak mau lagi
sekolah TK, takut.................. Tahun itu aku emang gak pergi ke TK, tapi tahun berikutnya langsung masuk kelas 1 SD,
huahua....biar cepet dan gak ngabisin umur kali ye..... =======================================================================
Baru masuk kelas 1 SD, mmmhhhh.....aku sama sekali blank...(bodho longa-longo koyo kebo= bhs Jawa kerennya
untuk tolol), krn gak ikut TK sebelumnya kali ya...... nilaiku lumayan ancur waktu cawu 1, tapi untungnya agak cepet mengejar
ketinggalanku, akhir cawu 3 dapet peringkat 3 di kelas. Tapi kelas 1 ini juga cukup traumatis bagi aku, aku duduk sebangku
sama seorang temen bernama Jayuz ( anaknya hitam dan kuat), jagoan lah di kelas. Dia baik banget ama aku, sering jalan sama2,
main sama2, pokoknya apa2 sering sama2 (kecuali tidur nggak sama2, rumahnya aja lain hehehe...) sampe suatu hari dia mengalami
kecelakaan tragis jatuh dari sepeda dan besi lancip dari pedal sepeda yg dia pakai menembus kepalanya.....wuih....aku membayangkannya
aja ngeri......Jayuz pun telah tiada...(semoga engkau diterima di sisi-Nya teman) Dan aku pun duduk sendirian setelah Jayuz
meninggal, tidak ada temen yang mau duduk di tempatnya dia.....sering aku merasa seperti ada dia disampingku....tambah lagi
kuburan tempat Jayuz dikuburkan itu hanya beberapa puluh meter dari gedung sekolah....hih...koq jadi cerita horor..... =======================================================================
Ada temen cewek yang pinter banget yang sekelas sama aku, sebut saja namanya Asih. Selain pinter Asih juga
manis...., bikin aku grogi kalau ngomong sama dia....(cinta monyet kali ye...) . Yang namanya masih kecil, egoku masih tinggi,
walaupun aku suka sama dia, aku menganggap dia sebagai saingan dalam merebut pringkat 1. Kadang dia yg menang, kadang aku,
gantian gicu......,Waktu itu kelas 5, yah....aku sudah berusaha keras untuk mengalahkan dia...tapi dia peringkat 1.....aku
kecewa berat, karena menurutku waktu itu nilainya Asih masih bagusan aku.....hehe....akhirnya aku nyampe rumah nangis di halaman
samping.....( cengeng ya....masa' gitu aja nangis...) ....
(Asih, semoga kau diterima di sisi-Nya: dia meninggal karena kanker otak)
====================================================================
Persiapan EBTANAS SD tinggal beberapa minggu lagi, dilandasi dengan kekalahanku di kelas 5, aku bertekat
untuk mendapatkan yang terbaik di kelas 6. Eh....ternyata ada banjir besar.....desaku yang terletak di tepi sungai Bengawan
Solo jadi lautan air, dan banjir ini tak tahu diri pula, berlangsung hampir 1 bulan. Masya Allah, aku dan keluarga harus ngungsi
selama beberapa minggu. Setelah banjir agak surut, sekolahpun akhirnya dibuka, tapi beberapa peralatan sekolahku hilang ditelan
banjir. Jadilah aku beberapa minggu tanpa sepatu pergi ke sekolah (nyeker = Jawa) ....tapi tetep semangat demi cita2 hehe........
dan banjir ini ternyata membawa berkah juga buat kita, karena NEM angkatan kita terbagus sepanjang sejarah SD itu. (38,00
- 46,89)
Masa SMP (SMPN IV Cepu) =======================================================================
Aku dah lulus SD, waduh senengnya.....akhirnya bisa juga punya seragam putih biru, udah bosen ama yang putih
merah....abis kalau dibalik udah kaya bendera negara kita tercinta....hehee........ Atas desakan guru2 aku memilih SMP Negeri
IV Cepu, padahal aku pengennya di MTs karena bisa sekolah gratis (biasa...maunya kan gratisan..). SMP yang sering kebanjiran
ini akhirnya menjadi tujuanku. Begitu masuk dengan tak dinyana dan diduga, NEM aku adalah NEM tertinggi yang masuk di SMP
itu. (waktu itu sih NEM aku 46,89...lumayan lah kurang dikit dah 50...kenapa ya gak sekalian 50 hehe....) . Waktu itu ada
upacara penerimaan murid baru, dan kebetulan aku dibilangin ama panitia penerimaan kalau besok aku musti maju menerima semacam
lencana simbolis mewakili semua murid. Astaghfirullah....., bukannya seneng atas kehormatan itu, malunya tambah minta ampun......karena
celana merah SD-ku waktu itu robek di belakang (abisnya sering dipakai main), mau beli celana baru cuman dipakai sekali (mubazirrrr),
mau gak beli malu ama temen2............ Dan datanglah upacara itu, dengan muka merah padam gue paksain juga maju dengan celana
robek.....hehe...majunya gak bisa tegak, tangan tetep dibelakang buat nutupin yang robek........
====================================================================
Aku sudah tak ingat lagi waktu kelas berapa kejadian ini, yang pasti masih di SMP. Pihak sekolah ingin memperbaiki
citra sekolah dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan saran dan usul untuk perbaikan kualitas sekolah. "Wah
...., ini baru kesempatan..." pikirku. Dengan bersemangat aku menulis tentang beberapa isu sensitif di sekolah yang mungkin
temen2 lain bilang aku bunuh diri jika menulisnya. Beberapa poin yang masih aku ingat yaitu : 1. Uang pembangunan yang dibebankan
ke siswa, tapi tidak ada bukti konkret ada pembangunan di sekolah. Bahkan ruang laboratorium yang mau rubuh saja tidak mendapatkan
perhatian sama sekali. 2. Penerimaan siswa baru kurang transparan, ada jalan belakang yang banyak ditempuh oleh beberapa siswa
yang tergolong berada tetapi kemampuan akademis nya kurang. 3. Kurangnya kualitas guru dalam pengajaran, yang akhirnya menimbulkan
friksi2 kecil dengan siswa, karena apa yang diajarkan kadang2 hanya melulu dari buku, tanpa ada tambahan informasi sama sekali.
(klo gitu gak usah ke sekolah donk, baca aja di rumah hehehe) ......tambahan lagi waktu itu aku menambahkan salah satu hadits
nabi Ärrotzi wal murtazyi finnaar" ( orang yang menyuap dan disuap masuk neraka)... Karuan aja, para petinggi dan birokrat
kecil sekolah itu pada marah2, aku dipanggil ke ruang kepala sekolah, dan bukan hanya itu, telah hadir juga wakil kepala sekolah
dan beberapa guru. (Masa'ama aku yang baru berumur 12 tahun aja harus dihadapi ama 6 orang yg udah gede2). Aku disidang bo'.....,
diancam lagi mau dilaporin polisi katanya karena bikin fitnah (subversif = istilah orde barunya), aku jawab aja lha wong aku
ada bukti koq, aku gak bikin fitnah. Akhirnya mereka kalah dalam hal ini, tapi mereka ngancam kalau aku gak berhenti, aku
bisa dikeluarin dari sekolah. Nah di sini aku kelimpungan, gak kebayang nasibku kalau gak sekolah.., akhirnya aku ngalah dan
diem. Setelah kejadian ini, si kepsek yang gendut itu selalu memanggilku dengan sebuatan "pak kiai"...., wah wah...gara2 menyitir
satu hadits aja udah dibilang pak kiai...
=====================================================================
Klo sekolah masuk jam 7 pagi, mustinya kan datengnya seperempat jam sebelumnya, mmhhh..... atau biar dikata
rajin setengah jam sebelumnya. Klo aku lain, jam resmi masuk sekolah tidak berpengaruh terhadap jam masuk sekolahku, yang
berpengaruh besar adalah truk.....loh koq gak nyambung...memang....begini critanya... Sekolahku kan lumayan jauh dari rumah,
mau naik sepeda tuh males amit......, mau naik kendaraan umum biayanya muahalllll, lagian bukan nyombong lho..., dari mulai
lulus SD aku gak mau lagi minta uang saku ke ibu. (sejauh yang aku inget, aku terpengaruh sekali ajaran tasawuf yang diajarkan
oleh guru spritiualku Pak Rofií, hidup sederhana dan apa adanya. Makasih ya Pak..) Dan...., karena desaku menjadi tempat penambangan
pasir, maka aku selalu naik truk pasir kalau mau pergi ke sekolah. Celakanya, ini truk gak punya jam tetap, dia bisa lewat
jam 6 pagi, bisa jam setengah 8, pokoknya seenak perut supirnya. Ini berimbas pula dengan jam masuk sekolahku, kadang jam
setengah 7 sudah nyampe di kelas, kadang jam 8, wah gak teratur lah. Suatu hari, sehabis pulang sekolah sekitar jam 1-an siang,
ternyata tidak ada truk yang lewat. Aku dan beberapa temen nungguin sampe jam 4 sore, gak ada juga truk yang lewat. Akhirnya
kita harus jalan jauuuuh..., udah waktu itu panas banget lagi. Jadi pengen makan kwaci..., kwacian deh gue..:)
=====================================================================
Masa2 SMA (SMK N I Cepu) ======================================================================
Masuk SMA, ya lah......harus ploncoan lagi...wah tambah males nih....bukannya apa2 seh... Klo tujuan ploncoan
untuk mengenalkan sekolah dan membentuk pribadi siswa teladan sih oke oke aja.. Tapi kan itu ploncoan kebanyakan cuman ajang
superioritas senior atas junior. Klo biasanya yg jadi kakak pembina itu kan yg udah kelas 2 atau kelas 3, nah aku pernah jadi
kakak pembina sedangkan diriku baru masuk (alias calon kelas 1) koq bisa....ya bisa aja...ikuti ceritanya.... Ploncoan berlangsung
selama 2 minggu, seperti ploncoan pada umumnya kita harus siap dibentak2, dicaci maki, dikerjain, diapain aja semaunya kakak
pembina. Suatu pagi ada temen yg dibentak2 karena peralatan yang dibawanya kurang, sampai dia nangis.., dan bukannya berhenti
ngebentak, eh malah menjadi2. Reflek waktu itu aku menggumam "Innalillahi wainna ilaihi rajiún" Si kakak ini denger, langsung
nyamperin aku... "Kamu bilang apa dik..., ada yang mati ya...?, kamu pengen ada yang mati ya...?" "Nggak kak, cuman kasian
sama dia, dan artinya ucapan itu kan semua datang dari Allah dan kembali ke Allah, bukan hanya untuk orang mati, itu ucapan
universal" "Kamu sudah salah berani membantah ya...!!!!"wah ini kakak hardikannya tambah keras.. Aku dengan tenang meladeninya,
dan kakak pembina ini manggil kakak2 yang lain... Akhirnya karena mereka jengkel, aku diseret keluar, dihardik habis2 an,
dan aku tetep bilang bahwa maksudku tidak jelek sama sekali. Dan tebak apa yang terjadi.... Para kakak2 itu sepakat menyerahkan
semua lencana pembinanya ke aku, kebayang nggak, aku jadi kaya orang gila, pake lencana pembina yg jumlahnya 20-an di seluruh
tubuhku mulai dari baju sampe celana..dan mereka mendaulat aku jadi kakak pembina sedangkan mereka menjadi pesertanya. Aku
diseret di ruang kelas lain dan disitu sedang ada materi PPKN, disitulah aku habis2 an dikeroyok ama 20-an kakak pembina ini
(dalam diskusi tentang negara tentunya, bukannya berantem)...selama hampir 2 jam-an aku nggak nyerah2 juga mereka akhirnya
pada mupenk, malah mereka pada kalah diskusi, lalu aku diseret lagi ke ruang guru untuk diadili di sana.... Aku dihadapkan
pada ketua panitia (pembina dr kalangan guru) dan disitulah aku diadili.... Tuduhannya jelas, tidak tunduk pada kemauan kakak
pembina, dan sanksinya aku harus keluar dr sekolah. Wah..wah...klo keluar jangan dulu... akhirnya aku bilang minta maaf aja,
dan bikin surat perjanjian untuk nurut ama kakak pembina dan gak bikin onar lagi. Ketawa juga klo inget hal itu, tahun berikutnya
aku jadi kakak pembina beneran, dan aku terpilih jadi yg tersabar n terfavorit karena aku nggak pernah ngebentak atau ngerjain
adik2 ini. Dalam beberapa hal malah lucu, klo kakak pembina lain dimintain tanda tangan, mereka suruh keliling lapangan lah,
push-up lah, ato teriak2 nggak jelas...aku lebih memilih yg lebih mendidik...aku suruh mereka baca surat2 al-qurán atau kadang
gak ada syarat sama sekali.. ===================================================================
Masa2 SMA....mmhh...paling indah katanya....eitt...ada juga gak enaknya.....tapi banyak enaknya sih hehe...
Waktu itu aku kebetulan ditunjuk jadi ketua panitia Ramadhan di sekolah, yah...asyik juga ya...biar kenal ama adik2 kelas..pasang
tampang lah...siapa tau ada gacoan baru..selain cari amal sholeh tentunya.... Jadwal Ramadhan cukup padat, waktu malam ada
acara sholat Isya' dan tarawih bersama dilanjutkan dengan pengajian, paginya ada acara sahur bersama dilanjutkan dengan sholat
subuh berjamaah. Menjelang hari2 terakhir Pesantren Ramadhan, sudah semakin banyak guru yang dijadwalkan mengisi acara pengajian
pulang ke kampungnya untuk merayakan lebaran bersama keluarga mereka masing2, tapi hal itu bisa diatasi dengan mencari guru
lain sebagai gantinya, sampai suatu ketika seorang guru yang dijadwalkan mengisi pengajian mendadak tidak bisa datang karena
jadwalnya bertabrakan dengan pengajian di tempat lain. Setelah acara tarawih bersama, semua peserta menuju ke ruang olahraga
untuk acara pengajian, tunggu punya tunggu ternyata tidak ada guru lain yang malam itu tidak ada acara. Akhirnya aku yang
ketiban sampur mengisi acara pengajian, mmhh...pikir2 lumayanlah sambil praktek jadi da'i .. Tapi ternyata masalahnya tidak
berhenti di situ, tema malam itu adalah tentang haid (menstruasi)......malam itu aku harus ngejelasin tentang thoharah (Bersuci)
terutama haid kepada adik2 kelas yang 95% cewek.....dan adik2 ini rupanya tahu juga ngerjain aku dengan nanya masalah2 yang
cukup detail.....masya Allah...merah padam aku dibuat.....tapi alhamdulillah cuman semalam itu aja aku ngegantiin....
===================================================================
Peringatan Pemerintah : Jangan meniru adegan berbahaya di bawah ini.... Berdebar2 seluruh murid kelas 3
menanti datangnya hasil NEM, termasuk aku tentunya, walau sebenarnya gak terlalu pengaruh..NEM SMA kan gak pengaruh apa2 klo
masuk kuliah...so peduli amat..... Tibalah acara perpisahan yang diiringi acara pengumuman nilai dari EBTA dan EBTANAS, kebetulan
bin kebeneran alias dapet rejeki nomplok, aku dapet peringkat 1 paralel dari 240-an siswa( koq bisa ya....., nyatet pelajaran
ampir nggak pernah, klo nyatetpun krn terpaksa, masak yg lain pada asyik masyhuk nulis aku bengong, belum satu bukupun penuh
oleh tulisanku sepanjang aku sekolah dari SD sampe SMA, sering telat sekolah, suka protes ama guru to kepsek ampe sring mo
dikeluarin, wah ...pokoknya kacau lah..., dan gak nyontek lho....bagiku nyontek itu membohongi diri sendiri). Yang lebih kacau
lagi pringkat 1 ampe 10, 8 diantaranya ada di satu ruangan....itu gila ya.......Peringkat 2-nya kakak angkatku yang duduk
di belakangku (selamat menempuh hidup baru Mbak Lina), ke-3nya duduk di sampingku....dst dst.... Nah ini rahasianya, pas lagi
ujian, aku tulis semua jawabanku (tentunya yang menurut aku bener) di kertas kecil dan disebarkan ke seluruh temen di ruangan,
sebenernya sih pengen juga ngasih ke temen yang di ruangan lain cuman waktunya mepet.........maap ya' temen2.......bukan maksud
aku tuk pelit ama kalian... Waktu itu sih ada selentingan bahwa skenario itu diketahui ama bapak ibu guru, cuman untungnya
tidak jadi masalah....syukur..syukur.....syukur..... Mohon jangan ditiru.......itu memang kebiasaanku...kalau ujian ngasih
tau jawaban ke yang lain.....klo dianggap dosa...tanggung sendiri yah....aku sudah cukup banyak dosa...nggak mau tambah lagi
.....hehee..... Astaghfirullah al'Adhim.
=========================================================================
Masa2 Kuliah di STP (NHI) Bali =========================================================================
Pertama kali datang ke Bali, that was exciting, such a wonderful place to live... Aku salah ngambil bus,
waktu nyampe ke Bali jam 12 malam, kebayang nggak....anak baru, dari kampung, nyampe ke negeri orang, jam 12 malam, nggak
punya saudara, nggak ada temen, .............eitttt tapi pertolongan Allah pasti datang. Ada seorang bapak yang satu bus denganku
menawarkan untuk menginap di rumahnya semalam, dan besoknya akan diantarkan ke Nusa Dua (kampus-red). (Aku masih ingat namanya,
Pak Subarjono, makacih ya Pak...). Malam itu, begitu turun dari bus di Stasiun Ubung Denpasar, aku langsing ditraktir lele
goreng di lesehan. Setelah makan ampe kenyang, kitapun meluncur ke Bedugul tempat beliau dan keluarganya tinggal. Walah doel,
rumahnya jauh dari kampusku, justru lain arah...kalau liat peta bali baru kaget, rumahnya beliau ke utara sedangkan kampusku
ke selatan. Dan malam itupun aku bisa tidur dengan nyenyak walau agak kedinginan............. Paginya, pagi sekaleeeee, aku
ikut bangun pagi karena beliau mau kerja, n aku disuruh mandi pula di daerah pegunungan itu, waduh sampe menggigil badanku
kedinginan. Tapi asli bin tidak palsu, bapak ama keluarganya ini memang baik sekali, sebelum di anterin ke Nusa Dua aku diajak
keliling2 dulu menikmati persawahan yang indah di daerah pegunungan itu.......semacam tour lah.....dan alhamdulillah gratis....
Siang sekitar jam 1-an sampailah kita di Nusa Dua, dan kita turun di wartel dulu, soalnya beliau ini mau ngefax ke rekan bisnisnya
dan aku mo ngebel contact person-ku. Di ujung telefon terdengar suara Mas Ferry yg mo ngejemput aku, dan aku memang belum
pernah ketemu dia, dapat namanya hanya dari kakak angkatku. Dia bilang kira2 5 menit lagi nyampe........................ Sekitar
5 menit kemudian, ada seorang pemuda pake hem putih naik sepeda motor turun di depan wartel dan aku langsung menyalaminya....
Äpa kabar Mas Ferry,...saya Amin" dengan gembira aku menjabat tangannya, lega karena dia cepet datangnya. Tapi,........koq
anak ini tambah melongo, bukannya ngejawab salamku dia malah diem, terus kaya mo ngomong tapi dia ternyata bisu.... wah gimana
nih...pikirku... Tiba2 dari seberang jalan ada seorang pemuda lagi panggil2 namaku, cilaka nih ternyata yg aku salamin ini
bukan Mas Ferry, Mas Ferry itu yg di seberang jalan baru dateng. Buru2 aku minta maaf sama "Mas Ferry gadungan yang ternyata
bisu itu". Sepanjang jalan ke rumah Mas Ferry, kita tertawa terpingkal2 karena kejadian itu...
====================================================================
Kebayang nggak kalau sejak dari SD sampai kuliah tuh pake seragam terus, nah ini terjadi padaku ihiks ihiks....
Kuliah di NHI (Sekolah Tinggi Pariwisata).., konsekuensinya musti pake dasi, sepatu item, rambut gak boleh gondrong, dan bejibun
peraturan lainnya..... Tapi bersyukurlah, soalnya yg ngiler sekolah ke situ buanyak, dan aku ketrima...alhamdulillah. Melanjutkan
kebiasaanku sejak SD, aku gak pernah nyatet klo ada kelas, cuman datang aja ke kelas, ikut pelajaran, tanya yang susah2 ama
tuh dosen2 (haha...biar kelihatan memperhatikan pelajaran), belajar yg aku senengin aja, for instance business, science, 'n
religion. Nah Semester II kita dapet mata kuliah Kewiraan dan yg ngajar nih killer banget, terkenal di seluruh penjuru Bali
Selatan, yg pernah mengenyam NHI Bali pasti kenal beliau ini....(inisialnya W) Suatu pagi, rupa2nya bapak satu ini terganggu
juga oleh kebiasaanku yang cuman diem aja klo dia lagi menjelaskan dan nulis di papan tulis...mulailah bikin gara2..... "Heh,
kamu kenapa nggak nyatet..?" dng gaya killernya dia menyerang (supaya diriku takut tentunya hehe...) "Pak, saya memang tidak
nyatet, kalau memang belum perlu", temen2pun mengiakan... "Kamu merasa sudah pinter ya, ...atau kamu mau meremehkan saya dan
menganggap pelajaran saya tidak penting, klo begitu kamu keluar saja." Wah wah bapak ini koq sudah prejudice gitu lho... "Saya
sama sekali tidak merasa piuter pak, ini hanya karena saya belum merasa perlu mencatat, dan sudah kebiasaan saya, bukan hanya
di mata kuliah Bapak." temen2 mengiakan lagi, sambil mikir bahwa aku tolol kali mau berargumentasi ama satu guru ini. "Pokoknya
saya ingin ada penghargaan atas mata kuliah saya, minggu depan kamu harus nyatet atau tidak usah ikut mata kuliah saya" Aku
musti geleng2 sama bapak ini, yg namanya nyatet itu kan nggak wajib, yg penting kan ujian bisa ...titik ... tul nggak..ah
tapi biarlah ngalah aja, klo diskusi terus jadinya mata kuliah terhenti. Temen2 udah khawatir ama nasibku, mending nyatetlah
katanya, daripada nggak lulus mata kuliah Kewiraaan...ah tapi dasar pemberontak..., dasar pemikiranku masih sama, nyatet bukan
kewajiban dan itu hak masing2 individu untuk menentukan apakah dia nyatet atau tidak, tahu diri aja lah gitu...... Seminggu
kemudian, aku sengaja duduk di depan sendiri tanpa membawa alat tulis apapun, mo coba reaksi bapak ini. Dr rumah aku sudah
siap berargumentasi, siap pula klo dibawa ke dekan to rektor misalnya..dekan kan deket ama aku, rektornya juga lumayan deket...tapi
yg paling penting aku gak merasa bersalah. Eh...ternyata, semua rencana gagal total, bapak ini diem saja ketika ngeliat aku
gak bawa apa2.......sampe detik ini, aku nggak tahu kenapa dia tidak mengungkit2 masalah itu lagi, semua temen2 pada senyum2,
Aminnn loe lepas dari lubang buaya.....
=====================================================
Kuliah itu ternyata enak juga ya', apalagi jurusanku Manajemen Pariwisata, wah kerjaannya jalan2 terus,
keliling Bali tuh dah pasti, tambahan lagi ke Jowo, blon ke Lombok, dsb dsb. Menyenangkanlah.....dasarnya petualang wekekek.............
Tapi sayangnya...........sayangnya.........mohon maap sebelumnya kalau ada yg tersinggung, hihi.......gadis Bali tuh kebanyakan
kurang asyoi.....aku rasis kali ye.....tapi kurangnya asyoi bukan outer beauty, yg cakep jelas banyak, tapi yg luar dalem
cakep itu yang susahnya minta ampun. Atau mungkin karena aku dulu sekolah di SMEA ya...yg sebagian besar muridnya cewek, dan
jurusanku Manajemen Bisnis, jadi yg dipilihin yg cakep2. Wah nggak tau lah....tapi yg pasti di Bali dlm masalah pergadisan
cukup susah.....(aku kangen Jowo oiiiiiiiii....). Sampai suatu ketika, karena aku sering ke masjid, ada sesosok gadis berjilbab
putih berkelebat menebar pesonanya (sambil tersenyum ke daku tentunya hihi...)....dan jelas saja aku tergoda. Dia ini pinter
ngaji, jagoan dalam pelajaran, mayoret marching band dan sifatnya yg lembut itu lho bikin hati ini nggak karuan rasanya. Eh
ternyata dia sekolah di Jawa, dan klo bulan puasa ke Bali ngunjungin ortunya sekalian liburan. Niatku mantap, ngejar dia habis2an,
sebelum orang lain mendapatkannya....kesempatan tidak datang dua kali pikirku. Tapi.......................................................................
ibunya tuh galak banget...............(tapi baik sekali klo udah kenal),karena sangking cintanya ama anaknya, lalatpun gak
boleh ngedeketin.....ihik ihik....musti cari akal nih........ Akhirnya kita pun backstreet, klo ngajak dia keluar harus pinter2
atau kena resiko gagal ngajak keluar. Sore itu, kita mo keluar nih rencananya, mo ke Denpasar jalan2 sambil mo buka bersama.
Dan tentulah harus nyewa seseorang yang tentunya cewek untuk ngajak dia dan kakaknya keluar, alasannya tentu ke masjid untuk
buka bersama. Klo ngajak sendiri, alamat tak dikasih ijin......... Walhasil, skenario berhasil dan acara jalan2 bisa dimulai...tapi
dalam perjalanan, mobil yg kita tumpangin harus masuk bengkel dulu karena perlu cek kondisi, yah biasa ini mobil perlu perhatian
juga kayaknya. Sebelum masuk bengkel gak ada firasat apa2, begitu masuk....loh itu kan mobilnya bapaknya dia...lagi nangkring
di bengkel juga...wah berabe nih....bapaknya pasti di sini juga, bisa ketauan skenario kita. Akhirnya, untuk menghilangkan
jejak, kita terpaksa berdesak2an sembunyi di jok mobil supaya jangan kelihatan. Perasaan lamaaaaaa banget, kaya maling ketangkep
hansip.....mmmhhhh....setelah ditunggu2 akhirnya bapak pergi juga dari bengkel tanpa mencium keberadaan 2 anaknya yg manis
yg dilarikan hehehe..... Dan jalan2 pun bisa dilanjutkan...............alhamdulillah...........
=====================================================================
Masa2 Kuliah lagi (CHN University Leeuwarden Holland) =====================================================================
Semacam tradisi jadinya, setiap berangkat ke daerah jajahan baru, selalu ada kejadian2 unik. Tak lupa giliran
berangkat ke negeri kecil bernama Belanda yang telah dengan berani menjajah bangsa kita dan bangsa kita dengan susah payah
berusaha mengusirnya walaupun gagal, tapi alhamdulillah PBB membantu kita dan kitapun bisa merdeka....Merdeka......!!!!!!!!
(tapi inget yg plg penting adalah merdeka dari nafsu angkaramu sendiri) Berangkat gratis krn dibiayain ama pemerintah Belanda,
aku seneng banget karena cita2 sekolah di luar negeri (yg bukan swasta hehe....) kesampaian. Walaupun disertai embel2 dikontrak
kerja di restoran dengan gaji kecil, tapi tetep syukur karena masih bisa sekolah dan yg plg penting tetep bahagia....Thank's
God..... Program belajar kerja sama dengan American Hotel & Lodging Association ini asyik juga, waktunya flexibel dan
aku denger di Indo banyak dicari....(katanya lho....yg bilang sih Pak Dhe (sebutan kita untuk dir.keuangannya BTDC (Bali Tourism
Development Corporation) yg kebetulan pak dhe-nya si Nyengir ama si Inem, dua keponakannya yg aktif di IRM Nusa Dua)). Critanya
kapan2 dilanjutin yah, mataku dah capek n laper...mo sarapan dulu...pake kari ayam dan ayam goreng kalasan....mmmmhhhhh lekkerrrrrrr
(enak=londo)
|