Anti Patriarki
Rakyat
Radio & TV Online
Mati Ketawa Cara Saya
Musik & Film Online
Tentang Cinta
Kamus & Buku Online
Pencerahan
Info Penting
My Songs
My Cerpen
My Novels
My Poems
My Articles
Karya Kawan
About Me

 
 
 
 




Patriarki menurut Kamla Bhasin adalah sistem yang selama ini meletakan kaum perempuan terdominasi dan tersubordinasi (patriarki). 

Hubungan antara perempuan dan laki-laki bersifat Hierarkis : yakni laki-laki berada pada kedudukan dominan sedangkan perempuan sub-ordinat, (laki-laki menentukan, perempuan ditentukan)

Perempuan di dalam sektor tenaga kerja : Laki-laki mengontrol produktivitas perempuan di dalam dan di luar rumah tangga, dalam kerja bayaran.

Dalam sektor agama, jelas2 perempuan banyak dirugikan oleh aturan2 agama misalnya : Di gereja katolik, hierarki keagamaan laki-laki memutuskan apakah laki-laki dan perempuan bisa mengunakan metode-metode kontrol kelahiran, metode mana yang di perbolehkan, apakah perempuan bisa menggugurkan kandungan yang tidak di kehendaki. Di konsep Muslim, wanita walau telah diangkat derajatnya, sampai surga di bawah telapak kaki wanita, tapi dalam kenyataannya mereka telah ditipu mentah2 dengan interpretasi2 agama yang palsu (yang tentu saja oleh kaum laki2, semua imam fikih adalah laki2). Dalam agama Hindu, bahkan ada aturan kalau sang suami meninggal dunia, sang istripun harus ikut membakarkan diri bersama suaminya.

Ideologi ini dianggap merupakan salah satu dari basis penindasan perempuan karena ;
*Menciptakan watak feminim dan maskulin yang melestarikan patriarki,
*Menciptakan dan memperkuat pembatas antara privat dan publik,
*Membatasi gerak dan perkembangan perempuan serta memproduksi dominasi kaum laki-laki.

Kontrol atas seksualitas perempuan.

Perempuan diwajibkan untuk memberikan pelayanan seksual kepada laki-laki sesuai dengan kebutuhan dan keinginan si laki-laki. Sebuah analisis feminis radikal mengatakan bahwa perempuan di bawah patriarki tidak hanya menjadi ibu, tetapi juga budak seks, dan ideologi patriakal mempertentangkan perempuan sebagai mahluk seksual dengan perempuan sebagai ibu. Menurut analisis ini, perkosaan tidak ada disemua masyarakat tetapi merupakan ciri patriarki. perkosaan di pandang sebagai peralatan politik yang efektif. Penindasan yang dilakukan oleh orang-orang yang berkuasa terhadap orang-orang yang tidak berkuasa.

Kontrol Atas Gerak Perempuan :

Perempuan dianggap sebagai subordinat dalam keluarga, kewajiban mencari nafkah terletak pada pihak suami. Dan ini menciptakan power gap dalam keluarga, karena suami akan memiliki hak lebih banyak karena dia adalah penghidupan keluarga.

Perempuan merupakan pengurus rumah tangga, sehingga sedikit waktu yang dicurahkan untuk meningkatkan daya pikir dan wawasan, yang berakibat tentunya sumber daya perempuan sendiri yang termarginalisasi.

 

 Akankah perempuan akan diam saja atas hegemoni laki2? Jawabnya tidak, karena laki2 yang sadar pun tak akan membiarkannya. Perlu revolusi pemikiran dari seluruh komponen masyarakat yang intinya menembus tembok-tembok yang telah diciptakan dan dilegalisasikan oleh jaman manusia.

Jika hari ini wanita2 di beberapa belahan dunia telah merasakannya, tugas kita adalah menjalari setiap darah wanita di dunia ini dengan kebebasan dan kesetaraan. Kita adalah sama, secara fisik dan psikis mungkin laki2 dan wanita berbeda tapi itu bukan alasan sama sekali untuk membeda2-kannya.

Visitor of this website up to now :

counter_5.gif