Tuhanku yang begitu sombong
Rakyat
Radio & TV Online
Mati Ketawa Cara Saya
Musik & Film Online
Tentang Cinta
Kamus & Buku Online
Pencerahan
Info Penting
My Songs
My Cerpen
My Novels
My Poems
My Articles
Karya Kawan
About Me

Tuhanku yang begitu sombong

membiarkan manusia dalam kebodohannya

membiarkan manusia dalam ketidaktahuannya

Tuhanku yang begitu sombong

tidak pernah memberi titik terang

sehingga manusia menjadi sering melanglang

hanya untuk akhirnya mengobarkan perang

Tuhanku yang begitu sombong

bagi-Nya tangis bukanlah sebuah perlambang kesedihan

bagi-Nya ratap bukanlah tanda ketidakbahagiaan

bagi-Nya kita adalah kelinci percobaan

Dia begitu saja meninggalkan kita

walau kita mati2 an mendekati-Nya

Dia hanya menggantung di gelayutan peradaban

dan membiarkan diri-Nya dijadikan alasan untuk menumpahkan darah

membiarkan diri-Nya menjadi kawah kebingungan manusia2 pilihan

membiarkan diri-Nya tetap misteri yang tak pernah terungkapkan

Tuhan ........Tuhan.........

kepada siapa lagi aku akan mengungkapkan kejengkelanku

selain kepada diri-Mu

kepada manusia2 itu

tidak mungkin Tuhan

mereka pun tidak tahu

mereka hanya pura2 tahu

kepada tingkah laku mereka

lebih mustahil lagi Tuhan

mereka merasa benar dengan tingkah lakunya

Engkau begitu sombong di singgasana-Mu

Engkau teramat mulia untuk memberi lebih banyak kepada hewan berotak semacam kami

bahkan kebahagiaan pun harus kami cari sendiri

terlalu sedikit yang kami dapatkan dari-Mu

walau banyak di antara kami berusaha menganggapnya cukup

terlalu jauh perjalanan yang kami harus tempuh

bahkan umur kamipun tak berarti2 apa2 terhadap perjalanan itu

Engkau terlalu sombong Tuhan

dan kesombongan-Mu menjadi warna semesta

tapi biarlah aku menangis di hadapan-Mu

agar kejengkelanku segera sembuh

dan aku menjadi sadar akan penderitaan peradaban

penderitaan seluruh alam

penderitaan yang disebabkan oleh kesombongan-Mu

walaupun aku tahu pasti

jika air mataku habis

masih takkan berarti apa2

Engkau tetap sombong

Engkau tetap Tuhan

Engkau tetap nun jauh di sana

 

catatan penulis :

puisi ini murni perasaan penulis tanpa ingin menyinggung perasaan siapapun

Visitor of this website up to now :

counter_5.gif